Materi untuk anak-anak kelas 2 TKJ,
Oleh : Leo Prirandoyo, ST
Dalam
konsep komunikasi data suatu jaringan komputer, ada mekanisme
pengiriman data dari komputer sumber ke komputer tujuan dimana proses
pengiriman paket data tersebut sampai dengan benar ke komputer yang
dituju.
Tentunya
dalam proses pengiriman yang terjadi tidak semudah yang dipikirkan.
Alasan pertama, komputer tujuan berada jauh dari komputer sumber
sehingga paket data yang dikirimkan bisa saja hilang atau rusak di
tengah jalan. Alasan lainnya, mungkin komputer tujuan sedang
menunggu/mengirimkan paket data dari/ke komputer yang lain. Tentunya
paket data yang akan dikirimkan diharapkan sampai dengan tepat tanpa
terjadi kerusakan. Untuk mengatur mekanisme komunikasi data tersebut
dibutuhkan pengaturan proses pengiriman data yang dikenal sebagai
protocol. Protokol di sini adalah sebuah perangkat lunak yang melekat
pada setiap sistem operasi tertentu.
TCP/IP (singkatan dari "Transmission Control Protocol")
adalah
sekumpulan protokol yang didesain untuk melakukan fungsi-fungsi
komunikasi data pada jaringan komputer. TCP/IP terdiri atas sekumpulan
protokol yang masing-masing bertanggung jawab atas bagian-bagian
tertentu dari komunikasi data. Kesimpulannya, TCP/IP inilah yang
memungkinkan kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data
didalam suatu jaringan.
TCP/IP
dapat diterapkan dengan mudah di setiap jenis komputer dan inteface
jaringan, karena sebagian besar isi kumpulan protokol ini tidak spesifik
terhadap satu komputer atau peralatan jaringan tertentu. Sekumpulan
protokol TCP/IP ini dimodelkan dengan empat layer TCP/IP, sebagaimana
terlihat pada gambar dibawah ini.
Konsep TCP/IP
Dalam
konsep komunikasi data suatu jaringan komputer, ada mekanisme
pengiriman data dari komputer sumber ke komputer tujuan dimana proses
pengiriman paket data tersebut sampai dengan benar ke komputer yang
dituju. Tentunya dalam proses pengiriman yang terjadi tidak semudah yang
dipikirkan. Alasan pertama, komputer tujuan berada jauh dari komputer
sumber sehingga paket data yang dikirimkan bisa saja hilang atau rusak
di tengah jalan. Alasan lainnya, mungkin komputer tujuan sedang
menunggu/mengirimkan paket data dari/ke komputer yang lain. Tentunya
paket data yang akan dikirimkan diharapkan sampai dengan tepat tanpa
terjadi kerusakan. Untuk mengatur mekanisme komunikasi data tersebut
dibutuhkan pengaturan proses pengiriman data yang dikenal sebagai
protocol. Protokol di sini adalah sebuah perangkat lunak yang melekat
pada setiap sistem operasi tertentu.
Lapisan Network
Lapisan
Network bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari media
fisik. Media fisiknya dapat berupa kabel, serat optik atau gelombang
radio. Karena tugasnya ini, protokol pada layer ini harus mampu
menterjemahkan sinyal listrik menjadi data digital yang di mengerti oleh
komputer, yang berasal dari peralatan lain yang sejenis.
Lapisan Internet
Lapisan
Internet bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket ke alamat yang
tepat. Pada layer ini terdapat tiga macam protokol, yaitu IP, ARP, dan
ICMP. IP (Internet Protocol) berfungsi untuk menyampaikan paket data ke
alamat yang tepat. ARP (Address Resulotion Protocol) ialah protokol yang
digunakan untuk menemukan alamat hardaware dari host/komputer yang
terletak pada network yang sama. Sedangkan ICMP (Internet Control
Massage Protocol) ialah protokol yang digunakan untuk mengirimkan pesan
dan melaporkan kegagalan pengiriman data.
Lapisan Transport
Layer
Transport, berisi protokol yang bertanggung jawab untuk mengadakan
komunikasi antara dua host/komputer. Pada lapisan Transport menggunakan
Acknowledgement positif dan Acknowledgement negative pada aliran
datanya. Acknowlegment positif akan memberitahukan pesan apabila data
yang di transferkan telah sampai sedangkan Acknowledgement negative jika
paket yang ditransfer tidak sampai ke tujuan maka akan terjadi
pengiriman ulang. Kedua protokol tersebut ialah TCP (Transmission
Control Protokol) dan UDP (User Datagram Protocol).
Lapisan Aplikasi
Layer
teratas adalah Aplication Layer. Pada layer inilah terletak semua
aplikasi yang menggunakan protokol TCP/IP misalnya http, ftp, telnet,
smpt dan lain sebagainya.
IP Addressing
IP
address digunakan untuk mengidentifikasi interface jaringan pada host
dari suatu komputer. Dengan adanya IP address masing-masing host dapat
terhubung dan saling bertukar informasi melalaui media transmisi kabel
seperti UTP, koaksil atau fiber optic. Sebagai contoh sederhana, jika
sebuah surat akan dikirimkan/ ditujukan ke orang lain maka surat
tersebut harus dilengkapi dengan alamat lengkap si penerima. Tentu juga
alamat si pengirim perlu dicantumkan untuk memudahkan penerima dari mana
datangnya surat tersebut. Jika alamat si penerima tidak lengkap
misalnya tidak ada nomor rumah, tidak di cantumkan nama penerima maka
surat tersebut dipastikan tidak akan sampai.
IP
address adalah sekelompok bilangan biner 32 bit yang dibagi menjadi 4
bagian yang masing-masing bagian itu terdiri dari 8 bit, angka pada
masing-masing bit tersebut adalah angka 1 dan 0. misalnya : 11000111.
Nilai paling besar dari biner 8 bit adalah 255, angka 255 ini dihitung
dari bilangan biner 2 berpangkat.
Misalnya :
11111111 = 27 + 26 + 25 + 24 + 23 + 22 + 21 + 20
= 128 + 64 + 32 + 16 + 8 + 4 + 2 + 1
= 255
Dengan demikian IP address yang terdiri dari 4 bagian bilangan 8 bit maka nilai terbesar IP address tersebut adalah
11111111.11111111.11111111.11111111 atau 255.255.255.255.255
Untuk
memudahkan kita dalam membaca dan mengingat suatu alamat IP maka
umumnya penamaan yang digunakan adalah berdasarkan bilangan desimal.
IP
address dibagi menjadi kelas-kelas yang masing-masing mempunyai
kapasitas jumlah IP yang berbeda-beda. IP address terdiri dari dua
bagian yaitu bagian network ID dan host ID. Network ID menunjukkan ID
alamat jaringan tempat host-host berada sedangkan host ID adalah bagian
yang menunjukkan host itu berada. Sederhananya, Network ID seperti nama
jalan sedangkan Host ID adalah nomor rumah di jalan tersebut.
Kelas-kelas IP address adalah sebagai berikut :
Kelas A
IP
address kelas A terdiri dari 8 bit untuk network ID dan sisanya 24 bit
digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas A digunakan untuk
jaringan dengan jumlah host sangat besar. Pada bit pertama berikan angka
0 sampai dengan 127.
Karakteristik IP Kelas A
Format : 0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit Pertama : 0
NetworkID : 8 bit
HostID : 24 bit
Bit Pertama : 0 -127
Jumlah : 126 (untuk 0 dan 127 dicadangkan)
Range IP : 1.x.x.x – 126.x.x.x
Jumlah IP : 16.777.214
Misalnya IP address 120.31.45.18 maka
Network ID = 120
HostID = 31.45.18
Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 31.45.18 pada jaringan 120
Kelas B
IP
address kelas B terdiri dari 16 bit untuk network ID dan sisanya 16 bit
digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas B digunakan untuk
jaringan dengan jumlah host tidak terlalu besar. Pada 2 bit pertama
berikan angka 10 sehingga bit awal IP tersebut mulai dari 128 – 191.
Karakteristik IP Kelas B
Format : 10NNNNNN..NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit Pertama : 10
NetworkID : 16 bit
HostID : 16 bit
Bit Pertama : 128 -191
Jumlah : 16.384
Range IP : 128.1.x.x – 191.155.x.x
Jumlah IP : 65.532
Misalnya IP address 150.70.45.18 maka
Network ID = 150.70
HostID = 60.56
Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 60.56 pada jaringan 150.70
Kelas C
IP
address kelas C terdiri dari 24 bit untuk network ID dan sisanya 8 bit
digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas C digunakan untuk
jaringan untuk ukuran kecil. Kelas C biasanya digunakan untuk jaringan
Local Area Network atau LAN. Pada 3 bit pertama berikan angka 110
sehingga bit awal IP tersebut mulai dari 192 – 223.
Karakteristik IP Kelas C
Format : 110NNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH
Bit Pertama : 110
NetworkID : 24 bit
HostID : 8 bit
Bit Pertama : 192 - 223
Jumlah : 16.384
Range IP : 192.0.0.x.x – 223.255.255.x.x
Jumlah IP : 254 IP
Misalnya IP address 192.168.1.1 maka
Network ID = 192.168.1
HostID = 1
Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 1 pada jaringan 192.168.1
Kelas
IP address lainnya adalah D dan E, namum kelas IP D dan E tersebut
tidak digunakan untuk alokasi IP secara normal namum digunakan untuk IP
multicasting dan untuk experimental.
Prinsip Kerja TCP
TCP
mempunyai prinsip kerja seperti "virtual circuit" pada jaringan
telepon. TCP lebih mementingkan tata-cara dan keandalan dalam pengiriman
data antara dua komputer dalam jaringan. TCP tidak peduli dengan
apa-apa yang dikerjakan oleh IP, yang penting adalah hubungan komunikasi
antara dua komputer berjalan dengan baik. Dalam hal ini, TCP mengatur
bagaimana cara membuka hubungan komunikasi, jenis aplikasi apa yang akan
dilakukan dalam komunikasi tersebut (misalnya mengirim e-mail, transfer
file, dsb.) Di samping itu, juga mendeteksi dan mengoreksi jika ada
kesalahan data. TCP mengatur seluruh proses koneksi antara satu komputer
dengan komputer yang lain dalam sebuah jaringan komputer.
Berbeda
dengan IP yang mengandalkan mekanisme connectionless pada TCP mekanisme
hubungan adalah connection oriented. Dalam hal ini, hubungan secara
logik akan dibangun oleh TCP antara satu komputer dengan komputer yang
lain. Dalam waktu yang ditentukan komputer yang sedang berhubungan harus
mengirimkan data atau acknowledge agar hubungan tetap berlangsung. Jika
hal ini tidak sanggup dilakukan maka dapat diasumsikan bahwa komputer
yang sedang berhubungan dengan kita mengalami gangguan dan hubungan
secara logik dapat diputus.
Hal
yang cukup penting untuk dipahami pada TCP adalah port number. Port
number menentukan servis yang dilakukan oleh program aplikasi diatas
TCP. Nomor-nomor ini telah ditentukan oleh Network Information Center
dalam Request For Comment (RFC) 1010 [10]. Sebagai contoh untuk aplikasi
File Transfer Protokol (FTP) diatas transport layer TCP digunakan port
number 20 dan masih banyak lagi.
Prinsip
kerja dari TCP berdasarkan prinsip client-server. Dimana server adalah
program pada komputer yang secara pasif akan mendengarkan (listen) port
number yang telah ditentukan pada TCP. Sedang client adalah program yang
secara aktif akan membuka hubungan TCP ke komputer server untuk meminta
servis yang dibutuhkan.
Awalnya
suatu paket dengan SYN-flag dikirim ke IP tujuan, tujuan akan
memberikan respon dengan suatu ACK(SYN) flag atau suatu paket dengan
RST-flag. SYN singkatan dari SYN-(synchronisation), yang digunakan untuk
'memberitahukan' komputer tujuan suatu permintaan melakukan koneksi,
kalau diterima, maka permintaan tersebut akan dijawab dengan suatu paket
ACK(SYN) flag. ACK singkatan dari ACK-(Acknowledgement). Setelah
menerima paket dengan ACK(SYN) flag, komputer mengirim kembali suatu ACK
memberitahukan host lain bahwa koneksi telah dibuat. Hal ini kita sebut
sebagai "Three-Way-Handshake". Jika koneksi telah dibuat dan salah satu
host ingin melakukan disconnect, akan dikirim suatu paket dengan
FIN-flag diaktifkan. (FIN singkatan dari FINish).
Sumber : http://kwali.info